Salah satu keterampilan abad 21 yang wajib dimiliki generasi muda adalah kreativitas. Tidak heran, berbagai upaya menumbuhkan kreativitas pun dicanangkan banyak pihak.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, dalam salah satu arahannya pernah mengatakan, “Jika sekolah ingin maju, berdayakan orang tua, masyarakat dan alumni”.
Di balik kemajuan sebuah sekolah juga terdapat peran dan kontribusi para alumni yang juga luar biasa. Apalagi sekolah-sekolah yang memang sudah menghasilkan dan memiliki alumni-alumni hebat yang sudah berhasil di berbagai bidang serta sedang meningkat karirnya.
Peran dan kontribusi para alumni terlihat begitu nyata pada SMAS Cendana Mandau :
- Ghaida Mastura
Duri, 12 Desember 1994
S1 Fakultas Hukum Universitas Indonesia
S2 Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Indonesia
- Ichsan Septiawan
Dumai, 27 September 1993
S1 Bina Nusantara, Jurusan Desain Komunikasi Visual Animasi
Gorilla Creative Solution (creative production company)
- Wishnu Pamungkas Dewanta
Ketertarikannya terhadap musik membuatnya yakin untuk mendalami bidang seni ini. Pada tahun 2012, Ia diterima di Konservatori Musik Universitas Pelita Harapan dengan peminatan komposisi musik dibawah asuhan Boby Limijaya dan Antonius Priyanto. Ia pun aktif dalam berbagai kegiatan di dalam maupun di luar kampus, seperti membentuk sebuah grup ansambel gesek yang bernama Stringtronic (2012) dan orkestra yang bernama Bellevoix Orchestra (2013). Ia juga dipercayakan untuk menjadi direktur musik dan penata musik dalam berbagai kegiatan musikal seperti “The Chronicles of Pinocchio and Mulan” yang diselenggarakan oleh Departemen Musik Universitas Pelita Harapan (2014); “Caspar” yang berkolaborasi bersama seorang produser dan sutradara musikal asal Jerman, Hermann Sattler (2017); dan “Flower of Destiny” yang diselenggarakan oleh PT Puncak Keemasan Dunamis Indonesia (2018); “Asa dan Renjana” yang di selenggarakan PT Bank Central Asia. Selain itu, ia juga pernah terlibat dalam penggarapan musik film Galih dan Ratna (2017). Pada tahun 2018, Ia terpilih menjadi asisten dirigen Bandung Philharmonic Orchestra dibawah pimpinan Direktur Musik Maestro Robert Nordling yang berasal dari Chicago, USA (2018). Ia juga dipilih menjadi ketua yayasan Sila Nada yang bergerak dibidang seni pertunjukan Indonesia. Selain menjadi seorang komposer, orkestrator, dan pengaba, Ia pun bekerja sebagai penggubah musik di sebuah perusahaan IP development, JToons Studio Indonesia sejak tahun 2016.
Mereka menunjukkan kontribusi nya pada almamater mereka, SMAS Cendana Mandau, dengan me-rekonstruksi lagu “Gemilang Cendana” karya mereka saat masih menjadi anak SMA pd tahun 2009-2012 dengan kemasan baru serta mengajak serta adik-adik kelas mereka dan tidak lupa meminta bimbingan dan arahan dari guru kesenian sekolah tentunya, yaitu Bapak Agrisman. Semua berkolaborasi untuk memberikan sumbangsih pd sekolah tercinta mereka. Tentu saja semua kerja keras mereka tetap dengan mengikuti arahan para pimpinan sekolah, Kepala Sekolah (Ibu Wiselmi), Wakasis (Bapak Albohari), Wakakur (Ibu Riva Elvita), dan Wakasarana (Ibu Zulfayanti).