SMAS Cendana Mandau : “A New Normal Eduscape Life”
Dalam rangka menuju new normal, ahli psikologi mengatakan ada tiga fase psikologis manusia dalam menghadapi situasi tersebut.
- Tahap penerimaan
Cara cegah virus corona di tempat kerja yang tak kalah penting adalah sering membersihkan tangan dengan mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer.
Pada tahap ini, seseorang akan merasakan semacam perubahan besar dalam hidupnya.
Jika sebelumnya kita menjalankan aktivitas dengan bebas beramai-ramai tanpa perlu jaga jarak, kini kita dipaksa harus mengurangi jumlah perkumpulan dan selalu menjaga jarak.
Inilah salah satu kondisi yang kita perlu terima. Sebab, apabila kita tidak menerimanya dan mengeyel untuk terus berkumpul dan lain sebagainya, maka penyebaran virus corona bisa saja semakin meluas.
Ini adalah tahap di mana kita menerima kondisi yang baru.
- Tahap adaptasi
Fase kedua adalah adaptasi. Ahli psikologi mengatakan, inilah fase di mana kita belajar untuk mengatasi kondisi yang baru.
Ya, ketika kita sudah berusaha menerima situasi dengan pandemi Covid-19 yang saat ini terjadi, kita akan memasuki tahap adaptasi.
Tahap adaptasi terjadi karena adanya tuntutan hidup yang harus dipenuhi, maka kita akan berusaha beradaptasi untuk bertahan hidup meski ditengah pandemi ini.
- Tahap implementasi
Fase ketiga adalah implementasi, tahap ini kita menerapkan apa yang telah kita pelajari dari kondisi tersebut.
Ahli psikologi menekankan bahwa new normal akan selalu ada dan selalu berganti, begitu pun fase manusia untuk melewatinya dengan penerimaan sampai implementasi.
Ini tidak mudah dan prosesnya bisa jadi cepat atau lambat. Kemudian di tengah-tengah implementation, kembali lagi fasenya ke new normal. Ada lagi normal yang baru, begitu seterusnya.
Pembelajaran bagi siswa sekolah di era new normal membutuhkan adaptasi juga menggabungkan pembelajaran tatap muka dan virtual.
Salah satu pengamat pendidikan di Lampung Prof. Karwono mengatakan, pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar di masa new normal harus mampu dilakukan secara blended learning. Artinya KBM yang dilakukan merupakan penggabungan antara pembelajaran tatap muka dan virtual.
Saat ini sekolah sedang memasuki masa kenaikan kelas dan telah melakukan penerimaan siswa baru baik, sehingga relatif belum ada kegiatan.
Namun, di SMAS Cendana Mandau, Kab. Bengkalis, Riau, para guru berinisiatif mempersiapkan diri dari sekarang termasuk menyiapkan protokol kesehatan menjelang era normal baru di dunia pendidikan, kendati keputusan mulai masuk sekolah masih menunggu perkembangan.Para pengajar sudah masuk ke sekolah untuk persiapan.
Untuk persiapan fisik dengan pengadaan tempat cuci tangan plus sabun dan juga cairan pembersih tangan. Tempat cuci tangan di sekolah ini sudah ada di beberapa titik, namun perlu menambahkan lebih banyak sehingga anak-anak tidak perlu berdesakan untuk mencuci tangan. Selain itu, juga disediakan cairan pembersih tangan di pintu masuk ke kelas.
Bagi SMAS Cendana Mandau, manajemen kegiatan sekolah merupakan tiang utama bagi tercapainya tujuan-tujuan sekolah. Demikian pula dalam menyambut pola hidup normal baru yang digemakan oleh masyarakat dunia setelah pandemi COVID-19 melanda hampir seluruh belahan dunia, SMAS Cendana Mandau melakukan persiapan akan segala hal terkait pelaksanaan pola hidup normal baru tersebut dengan mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah.
Hal ini dilakukan agar sewaktu-waktu ketika pemerintah memutuskan untuk membuka kembali sekolah dengan sistem tatap muka langsung, SMAS Cendana Mandau sudah siap untuk segera ‘take off’ dalam memberikan pelayanan pendidikan terbaik bagi peserta didiknya, sehingga kepuasan pelanggan tetap terjaga baik dan bahkan dapat meningkat.
So, here are the pictures of its readiness to do so……
#gocendana
#goyayasanpendidikancendanariau
#cendanaisthebest
#customersareourmajesty














